Baut
A. Pengertian Dan Macam - Macam Baut (Bolts)
Macam-Macam jenis Baut
A. Pengertian Dan Macam - Macam Baut (Bolts)
1. Baut
Baut
digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor. Pada kendaraan
bermotor terdapat banyak sekali komponen yang dibuat secara terpisah, kemudian
disatukan menggunakan baut dan mur agar memudahkan dilakukan pelepasan kembali
saat diperlukan, misalnya untuk melakukan pekerjaan perbaikan atau penggantian
komponen. Baut biasanya digunakan berpasangan dengan mur. Bagian batang baut
yang berulir dimaksudkan untuk menepatkan dengan celah lubang mur.
Untuk
mengurangi efek gesekan antara kepala baut dengan benda kerja dapat ditambahkan
ring/washer di antara kepala baut dan permukaan benda kerja. Washer berbentuk
spiral dapat digunakan pada baut untuk membantu mencegah kekuatan sambungan berkurang
yang disebabkan baut mengendor akibat getaran.
Konstruksi
baut terdiri atas batang berbentuk silinder yang memiliki kepala pada salah
satu ujungnya, dan terdapat alur di sepanjang (ataupun hanya di bagian ujung)
batang silinder tersebut. Baut terbuat dari bahan baja lunak, baja paduan, baja
tahan karat ataupun kuningan. Dapat pula baut dibuat dari bahan logam atau
paduan logam lainnya untuk keperluankeperluan khusus.
Bentuk kepala baut yang umum digunakan adalah :
a. segi enam (hexagon head)
Kepala baut berbentuk segi enam
merupakan bentuk yang paling banyak digunakan.
b. segi empat (square head).
Baut dengan kepala berbentuk segi empat pada umumnya
digunakan untuk industri berat dan pekerjaan konstruksi.
1. Carriage bolts
bisa juga disebut plow bolts.
baut ini banyak digunakan pada kayu. Bagian kepala carriage bolts berbentuk kubah dan
pada bagian leher baut berbentuk empat persegi. Pada saat baut dikencangkan,
konstruksi leher baut yang berbentuk empat persegi tersebut akan menekan masuk
ke dalam kayu sehingga menghasilkan ikatan yang sangat kuat.
Carriage bolts dibuat dari berbagai bahan logam dan terdapat berbagai ukuran yang memungkinkan penggunaannya dalam berbagai pekerjaan.
merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala bautnya terdapat bubungan (flens). Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut didesain untuk memberikan kekuatan baut seperti halnya bila menggunakan washer.
5. Shoulder bolts
Baut ini paling banyak ditemukan. Harganya yang murah, mulai Rp 500 hingga
Rp 3 ribu menjadikan baut jenis ini paling banyak diaplikasi. “Warna kuning
materialnya berasal dari besi biasa yang disepuh, otomatis kurang kuat menahan karat,”
Bentuk kepalanya bermacam-macam. Umum dijumpai berbentuk segi enam biasa, jenis lain menggunakan topi di kepala baut, ada juga yang menggunakan obeng min atau kembang untuk aplikasinya. Beragam perbedaan ini tergantung penempatannya. Karena terbuat dari besi biasa, untuk jangka waktu lama, baut ini harus diperiksa.
7.Baut Bumper
Bentuknya menyerupai baut pada umumnnya, hanya saja kepalanya bulat polos seperti jamur. Ukuran diameter juga tidak terlalu besar, mulai 6 mm hingga 14 mm. “Dinamakan begitu karena biasa dipakai pada bagian bumper yang tidak sering dibongkar pasang,”
Otomatis material harus terbuat dari stainless agar daya tahannya lama. Di bagian leher, terdapat segi empat yang berfungsi sebagai pengunci. Jadi bagian mur yang berfungsi untuk mengencangkannya. Harganya mulai Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. Dibuat seperti ini karena saat pemasangan hanya 1 sisi yang mampu dijangkau oleh kunci.
8.Baut Flange
Material baut ini beragam, mulai dari besi biasa hingga baja hitam yang lebih awet. Terdapat topi di bagian leher yang berfungsi sebagai pengganti ring. Fungsi mirip dengan baut orisinal yang sudah terdapat ring, hanya saja penggunaannya lebih praktis.
Biasa digunakan untuk mengikat di beragam bagian, mulai dari komponen mesin hingga bodi agar lebih kuat, namun tetap terlihat rapi. Harga yang ditawarkan mulai Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu tergantung material pembuatnya dan ukuran.
Baut jenis ini jadi favorit karena bentuknya lebih simpel dan rapi. Juga
meningkatkan eksklusivitas tunggangan. Banyak terpakai pada bagian bodi
kendaraan dan aksesori, terutama mobil jip. Biasanya terdapat di over fender,
aksesori yang terpasang hingga engsel pintu.
Menggunakan baja sebagai bahan dasar, daya tahannya menjadi pertimbangan utama karena lebih tahan serangan karat. Sesuai namanya, menggunakan baut jenis ini harus menggunakan kunci L. Keuntungan lain memakai kunci L, mencegah tangan jahil yang berkeliaran. Harganya berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.
10.Baut Orisinil
Dinamakan begitu karena sudah terpasang dari masing-masing pabrikan. Materialnya dari baja putih yang tahan karat. Sudah terdapat 2 buah ring untuk menjaga tingkat kekencangan. Ukurannya bervariasi menyesuaikan masing-masing pabrikan.
Biasa terdapat di beberapa bagian mesin yang jarang dilepas pasang, contohnya pada setelan kekencangan alternator atau kompresor AC. Melihat fisiknya, tampak kualitas buatan dan material lebih halus dari baut biasa. Karena itu harga di pasaran lebih tinggi dibanding baut biasa. Berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 7 ribu.
Carriage bolts dibuat dari berbagai bahan logam dan terdapat berbagai ukuran yang memungkinkan penggunaannya dalam berbagai pekerjaan.
2. Flange bolts
merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala bautnya terdapat bubungan (flens). Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut didesain untuk memberikan kekuatan baut seperti halnya bila menggunakan washer.
Dengan kelebihannya tersebut maka penggunaan flange bolts akan memudahkan
mempercepat selesainya pekerjaan.
3. Hex bolts
merupakan
baut yang sangat umum digunakan pada pekerjaan konstruksi maupun perbaikan.
Ciri umum dari hex bolts adalah bagian kepala baut berbentuk segi enam
(hexagonal).
Hex bolts dibuat dari berbagai jenis bahan, dan setiap bahan memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda. Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam memilih hex bolts yang akan digunakan adalah dengan memilih bahan hex bolts disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan teknis dari konstruksi yang akan dikerjakan. Beberapa bahan yang digunakan untuk hex bolts diantaranya : stainless steel, carbon steel, dan alloy steel yang disepuh cadmium atau zinc untuk mencegah karat.
Hex bolts dibuat dari berbagai jenis bahan, dan setiap bahan memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda. Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam memilih hex bolts yang akan digunakan adalah dengan memilih bahan hex bolts disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan teknis dari konstruksi yang akan dikerjakan. Beberapa bahan yang digunakan untuk hex bolts diantaranya : stainless steel, carbon steel, dan alloy steel yang disepuh cadmium atau zinc untuk mencegah karat.
4. Lag bolts
merupakan baut dengan ujung baut berbentuk lancip, menyerupai konstruksi sekrup. Lag bolts kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi lapangan.
5. Shoulder bolts
merupakan
baut yang pada umumnya digunakan sebagai sumbu putar. Konstruksi shoulder bolts
memungkinkan digunakan pada sambungan maupun aplikasi yang
dapat bergerak, bergeser, bahkan berputar. Shoulder bolts dapat digunakan pada berbagai komponen yang terbuat dari logam, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Dikarenakan sering digunakan sebagai sumbu tumpuan, maka shoulder bolts dibuat dari bahan logam yang memiliki ketahanan terhadap gesekan.
dapat bergerak, bergeser, bahkan berputar. Shoulder bolts dapat digunakan pada berbagai komponen yang terbuat dari logam, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Dikarenakan sering digunakan sebagai sumbu tumpuan, maka shoulder bolts dibuat dari bahan logam yang memiliki ketahanan terhadap gesekan.
6.Baut Biasa
Bentuk kepalanya bermacam-macam. Umum dijumpai berbentuk segi enam biasa, jenis lain menggunakan topi di kepala baut, ada juga yang menggunakan obeng min atau kembang untuk aplikasinya. Beragam perbedaan ini tergantung penempatannya. Karena terbuat dari besi biasa, untuk jangka waktu lama, baut ini harus diperiksa.
7.Baut Bumper
Bentuknya menyerupai baut pada umumnnya, hanya saja kepalanya bulat polos seperti jamur. Ukuran diameter juga tidak terlalu besar, mulai 6 mm hingga 14 mm. “Dinamakan begitu karena biasa dipakai pada bagian bumper yang tidak sering dibongkar pasang,”
Otomatis material harus terbuat dari stainless agar daya tahannya lama. Di bagian leher, terdapat segi empat yang berfungsi sebagai pengunci. Jadi bagian mur yang berfungsi untuk mengencangkannya. Harganya mulai Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. Dibuat seperti ini karena saat pemasangan hanya 1 sisi yang mampu dijangkau oleh kunci.
8.Baut Flange
Material baut ini beragam, mulai dari besi biasa hingga baja hitam yang lebih awet. Terdapat topi di bagian leher yang berfungsi sebagai pengganti ring. Fungsi mirip dengan baut orisinal yang sudah terdapat ring, hanya saja penggunaannya lebih praktis.
Biasa digunakan untuk mengikat di beragam bagian, mulai dari komponen mesin hingga bodi agar lebih kuat, namun tetap terlihat rapi. Harga yang ditawarkan mulai Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu tergantung material pembuatnya dan ukuran.
9.Baut L
Menggunakan baja sebagai bahan dasar, daya tahannya menjadi pertimbangan utama karena lebih tahan serangan karat. Sesuai namanya, menggunakan baut jenis ini harus menggunakan kunci L. Keuntungan lain memakai kunci L, mencegah tangan jahil yang berkeliaran. Harganya berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.
10.Baut Orisinil
Dinamakan begitu karena sudah terpasang dari masing-masing pabrikan. Materialnya dari baja putih yang tahan karat. Sudah terdapat 2 buah ring untuk menjaga tingkat kekencangan. Ukurannya bervariasi menyesuaikan masing-masing pabrikan.
Biasa terdapat di beberapa bagian mesin yang jarang dilepas pasang, contohnya pada setelan kekencangan alternator atau kompresor AC. Melihat fisiknya, tampak kualitas buatan dan material lebih halus dari baut biasa. Karena itu harga di pasaran lebih tinggi dibanding baut biasa. Berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 7 ribu.
Nama setiap
bagian baut
Baut memiliki
nama yang berbeda-beda guna menunjukkan ukuran dan kekuatannya.
Baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing area.
Baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing area.
Oleh karena itu, mengetahui nama
baut merupakan salah satu dasar dalam melakukan pekerjaan perawatan.
Nama Baut
Contoh: M 8 x 1.25 - 4T
Contoh: M 8 x 1.25 - 4T
M: Tipe ulir
Posisi “M” untuk ulir metrik. Tipe
lain dari ulir adalah: "S" untuk ulir small, dan “UNC” untuk ulir
kasar.
8: Diameter luar baut
Dalam gambar,
ini ditunjukkan oleh No. 7
1.25: Pitch ulir (mm)
Dalam diagram, hal itu ditunjukkan
oleh No. 8
4T: Kekuatan.
Nomor menunjukkan 1/10 dari minimum
tensile strength dalam unit kgf/mm2, dan huruf besar untuk “tensile strength”.
Strength dicap pada kepala baut.
Pena Torak (Piston Pin)
Pena torak (piston
pin)
menghubungkan
torak-torak dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada batang torak. Dan
meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak ke batang torak. Pena
Torak berlubang di dalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua
ujung ditahan oleh bushing pena torak (piston pin boss).
Torak dan batang
torak (connecting rod) dihubungkan secara khusus seperti diperlihatkan pada
gambar. Pada model Full Floating, pena torak tidak terikat pada bushing torak
atau batang torak, sehingga dapat bergerak bebas. Pada kedua ujung pena ditahan
oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada model semi floating, pena torak
dipasang dan dibaut pada batang torak untuk mencegah lepas keluar, atau bagian
ujunga yang kecil pada batang torak terbagi dalam dua bagian dan pena torak
dibuat diantara keduanya. Pada model lainnya adalah tipe fixet, salah satu
ujung penanya dibautkan pada torak.
Fungsi Piston Pin
(Pena Torak)
Fungsi
pin piston adalah menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small
end) pada batang piston (connecting
rod)
melalui bushing dan meneruskan tekanan pembakaran yang diterima piston ke
batang piston.
Pin
piston umumnya terbuat dari baja
nikel. Diameternya dibuat besar agar luas bidang gesek menjadi besar dan tahan
terhadap keausan. Selain besar, pin piston juga dibuat berlubang agar lebih
ringan sehingga berat keseluruhan piston dapat dibuat lebih ringan dan mudah
untuk membalansnya.
Untuk
mencegah keluarnya pin piston dari lubangnya, maka penempatan pin piston pada
piston ada beberapa macam cara, yaitu; (1) tipe fixed, (2) tipe semi floating,
dan (3) tipe full floating. Pada model full floating, pin piston tidak terikat
pada bushing piston atau batang piston, sehingga dapat bergerak
bebas.
Pada
kedua ujung pin piston ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada
model semi floating pin piston dipasang dan dibaut pada batang piston untuk
mencegah lepas keluar atau bagian ujung yang kecil terbagi dalam dua bagian dan
pena piston dibaut antara keduanya. Pada model fixed, salah satu ujung pin
pistonnya dibautkan pada piston.
Nice Infonya, Sangat membantu.
ReplyDeleteiya sama sama, yang rajin ngunjungin blog ini yaa :D
ReplyDeletebaut stoper itu pakai baut jenis yang mana ya?
ReplyDeleteMau tanya soal kualitas perbedaan antara Baut L bahan Baja Hitam dengan Baut L bahan Baja Stainless Steel bagaimana ya? Yg ditanya perbedaan untuk suhu tinggi dan awet/tahan karat. Terima kasih
ReplyDelete